1.
MANUSIAN DAN KEINDAHAN :
A.
Renungan berasal dari kata
renung artinya memikirkan sesuatu jadi
Renungan adalah pembicaraan diri kita sendiri atau pembicaraan dalam hati kita tentang suatu hal
Renungan adalah pembicaraan diri kita sendiri atau pembicaraan dalam hati kita tentang suatu hal
B.
Keserasian :
Keserasian berasal dari kata serasi yang berarti cocok atau selaras. Keserasian merupakan perpaduan antara warna,
bentuk dan ukuran.Keserasian sangat berhubungan dengan keindahan, sesuatu yang
serasi akan tampak indah. Dalam keselarasan seseorang memiliki perasaan seimbang dan mempunyai
cita rasa akan sesuatu yang berakhir dan merasa hidup sesaat di tengah-tengah
kesempurnaan yang menyenangkan hati
Contoh
keserasian dalam kehidupan sehari-hari diantaranya adalah keserasian pasangan
hidup, keserasian antara hak dan kewajiban, keserasian antara nilai-nilai masyarakat,
keserasian dalam beragama, keserasian lingkungan hidup.
2.
MANUSIA DAN PENDERITAAN
A.
Penderitaan : Penderitaan dan kata derita. Kata derita berasal dari
kata bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya
menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu
dapat lahir atau bathin, atau lahir bathin. Yang termasuk penderitaan itu ialah
keluh kesah, kesengsaraan, kelaparan, kekenyangan, kepanasan, dan lain – lain.
B.
siksaan : Siksaan atau penyiksaan (Bahasa Inggris:
torture) digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan
kekerasan hati korban. Segala tindakan yang menyebabkan penderitaan, baik
secara fisik maupun psikologis, yang dengan sengaja dilakukkan terhadap
seseorang dengan tujuan intimidasi, balas dendam, hukuman, sadisme, pemaksaan
informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu untuk propaganda atau tujuan
politik dapat disebut sebagai penyiksaan. Siksaan dapat digunakan sebagai suatu
cara interogasi untuk mendapatkan pengakuan. Siksaan juga dapat digunakan
sebagai metode pemaksaan atau sebagai alat untuk mengendalikan kelompok yang
dianggap sebagai ancaman bagi suatu pemerintah. Sepanjang sejarah, siksaan
telah juga digunakan sebagai cara untuk memaksakanpindah agama atau cuci otak
politik.
C.
kekalutan mental :
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan
mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan
akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi
sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar.
D.
Penderitaan dan perjuangan
Hubungan antara Penderitaan dan Perjuangan
Cara pembebasan dari penderitaan ialah berjuang menghadapi tantangan hidup
dalam alam lingkungan, masyarakat sekitar,dengan waspada, dan disertai do’a
kepada Tuhan supaya terhindar dari bahaya dan malapetaka. Setiap manusia pasti
mengalami penderitaan, baik berat ataupun ringan. Penderitaan adalah bagian
kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Karena itu terserah kapada manusia itu
sendiri untuk berusaha mengurangi penderitaan itu semaksimal mungkin, bahkan
menghindari atau menghilangkan sama sekali
E.
Penderitaan media masa dan seniman
Dalam dunia modem sekarang ini
kemungkinan terjadi penderitaan itu lebih besar. Hal ini telah dibuktikan oleh
kemajuan teknologi dan sebagainya menyejahterakan manusia dan sebagian lainnya
membuat manusia menderita. Penciptaan born atom, reaktor nuklir, pabrik
senjata, peluru kendali, pabrik bahan kimia merupakan sumber peluang terjadinya
penderitaan manusia. Hal ini sudah terjadi seperti born atom di Hirosyima dan
Nagasaki, kebocoran reaktor nuklir di Unisovyet, kebocoran as beraccun di
India.
Beberapa sebab lain yang menimbulkan
penderitaan manusia ialah kecelakaan, bencana alam, bencana perang. dan
lain-lain. Contohnya ialah tenggelamnya kapal Tampomas Dua di perairan
Masalembo, jatuhnya pesawat hercules yang mengangkut para perwira muda diCondet,
Meletusnya gunung galunggung,perang Irak-Iran.
Berita mengenai penderitaan manusia
silih berganti mengisi lembaran koran, layar TV, pesawat radio, dengan maksud
supaya semua orang yang menyaksikan ikut merasakan dari jauh penderitaan
manusia. Dengan demikiaan dapat menggugah hati manusia untuk berbuat sesuatu.
Nyatanya tidak sedikit bantuan dan i para dermawan dan sukarelawan berupa
material atau tenaga untuk meringankan penderitaan dan penyelamatan mereka dari
musibah ini. Bantuan-bantuan ini dilakukan secara perseorangan ataupun melalui
organisasi-organisasi sosial, kemudian dikirimkan atau diantarkan langsung ke
tempat-tempat kejadian dan tempat-tempat pengungsian.
Media masa merupakan alat yang paling
tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara
cepat kepada masyarakt. Dengan demikian masyarakat dapat segera menilai untuk
menentukan sikap antara sesama manusia tenitama bagi yang merasa simpati.
Tetapi tidak kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan para seniman melalui
karya seni, sehingga pars pembaca, penontonnya dapat menghayati penderitaan
sekaligus keindahan karya seni. Sebagai contoh bagaimana penderitaan anak
bemama Arie Hangars yang mati akibat siksaan orang tuanya sendiri yang
difilmkan dengan judul “Arie Hangars”.
F.
PENDERITAAN DAN SEBAB-SEBABNYA
Apabila kita kelompokkan secara sederhana
berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat
diperinci sebagai berikut :
a)
Penderitaan
yang timbul karena perbuatan buruk manusia. Penderitaan yang menimpa manusia
karena perbuatan buruk manusia dap.at terjadi.
b) Penderitaan yang timbul karena
penyakit, siksaan/ azab Tuhan Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat
penyakit atau siksaan/ azab Tuhan Namun kesabaran, tawakal, dan optimisme dapat
merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu.
G.
PENGARUH PENDERITAAN
Orang yang mengalami penderitaan
mungkin akan memperoleh pengaruh bemiacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap
yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya
penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri.
Sikap ini diungkapkan dalam peribahasa “sesal dahulu pendapatan, sesal
kernudian tak berguna”, “nasi sudah menjadi bubur”. Kelanjutan dart sikap
negatif ini dapat timbul sikap anti, misalnya anti kawin atau tidak mau kawin,
tidak punya gairah hidup.
Sikap positif yaitu sikap optimis
mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan
perjuangan membebaskan diri dart penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya
bagian dart kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah,
bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap anti, misalnya anti kawin paksa,
ia berjuang menentang kawin paksa; anti ibu tiri, ia berjuang melawan sikap ibu
tiri; anti kekerasan, ia berjuang menentang kekerasan, dan lain-lain.
Apabila sikap negatif dan sikap
positif.ini dikomunikasikan oleh para seniman kepada para pembaca; penonton,
maka para pembaca, para penonton akan memberikan penilaiannya. Penilaian itu
dapat berupa kemauan untuk mengadakan perubahan nilai-nilai kehidupan dalam
masyarakat dengan tujuan perbaikan keadaan. Keadaan yang sudah tidak sesuai
ditinggalkan dan diganti dengan keadaan yang lebih sesuai. Keadaan yang berupa
hambatan hares disingkirkan
3.
MANUSIA DAN KEADILAM
A.
PENGERTIAN KEADILAN :
Keadilan menurut Aristoteles adalah
kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah
diantara ke dua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua
ujung ekstrem itu menyangkut dua orang atau benda. Bila kedua orang tersebut
mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah ditetapkan, maka masing-masing orang
harus memperoleh benda atau hasil yang sama. kalau tidak sama, maka
masing-masing orang akan menerima bagian yang tidak sama, sedangkan pelanggaran
tcrhadap proporsi terscbut berarti ketidak adilan.
Keadilan oleh Plato diproyeksikan pada diri manusia schingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan difi, dan perasaannya dikendalikan oleh akal.
Keadilan oleh Plato diproyeksikan pada diri manusia schingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan difi, dan perasaannya dikendalikan oleh akal.
Lain lagi pendapat Socrates yang
mcmproyeksikan keadilan pada pemerintahan. Menurut Socrates, keadilan tercipta
bilamana warga negara sudah merasakan bahwa pihak pemerintah sudah melaksanakan
tugasnya dengan balk. Mengapa diproycksikan pada pemerintah, scbab pemerintah
adalah pimpinan pokok yang menentukan dinamika inasyarakat.
Kong Hu Cu berpendapat lain : Kcadilan terjadi apabila anak sebagai anak, bila ayah sebagai ayah, bila raja sebagai raja, masing-masing telah mclaksanakan kcwajibannya. Pcndapat ini terbatas pada nilai-nilai tertentu yang sudah diyakini atau discpaka
Kong Hu Cu berpendapat lain : Kcadilan terjadi apabila anak sebagai anak, bila ayah sebagai ayah, bila raja sebagai raja, masing-masing telah mclaksanakan kcwajibannya. Pcndapat ini terbatas pada nilai-nilai tertentu yang sudah diyakini atau discpaka
B.
KEADILAN SOSIAL: Keadilan sosial adalah sebuah konsep yang membuat para filsuf terkagum-kagum sejak Plato membantah filsuf muda, Thrasymachus, karena ia menyatakan bahwa keadilan adalah apa pun yang ditentukan oleh si terkuat. Dalam Republik, Plato meresmikan alasan bahwa sebuah
negara ideal akan
bersandar pada empat sifat baik: kebijakan, keberanian, pantangan (atau
keprihatinan), dan keadilan.
C.
BERBAGAI MACAM KEADILAN :
1.
Keadilan legal atau keadilan
moralPlato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan
substansi rohani umum dari masyarakat yang membuatdan menjadi kesatuannya.
Dalam masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan menurut sifat dasarnyapaling
cocok baginya ( the man behind the gun ). Pendapat Plato itu disebut keadilan
moral, sedangkan oleh yanglainnya disebut keadilan legal
2. Keadilan
distributiveAristotele berpendapat bahwa keadilan
akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama danhal-hal
yang tidak sama diperlakukan tidak sama (justice is done when equels are
treated equally).
3.
Keadilan komutatif Keadilan ini bertujuan
untuk memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum.Bagi Aristoteles
pengertiankeadilan ini merupakan asas
pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujungekstrem
menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian
dalam masyarakat
F. KEJUJURAN : Jujur jika diartikan secara baku adalah "mengakui,
berkata atau Memberikan suatu informasi yang sesuai kenyataan dan
kebenaran". Dalam praktek dan penerapannya, secara hukum tingkat kejujuran
seseorang biasanya dinilai dari ketepatan pengakuan atau apa yang dibicarakan
seseorang dengan kebenaran dan kenyataan yang terjadi. Bila berpatokan pada
arti kata yang baku dan harafiah maka jika seseorang berkata tidak sesuai
dengan kebenaran dan kenyataan atau tidak mengakui suatu hal sesuai yang
sebenarnya, orang tersebut sudah dapat dianggap atau dinilai tidak jujur,
menipu, mungkir, berbohong, munafik atau lainnya
D.
KECURANGAN :
1.
Kesengajaan
atas salah pernyataan terhadap suatu kebenaran atau keadaan yang disembunyikan dari sebuah fakta
material yang dapat mempengaruhi orang lain untuk melakukan perbuatan atau tindakan yang
merugikannya, biasanya merupakan kesalahan namun dalam beberapa kasus (khususnya dilakukan secara
disengaja) memungkinkan merupakan
suatu kejahatan;
2.
penyajian yang salah/keliru (salah pernyataan) yang secara ceroboh/tanpa perhitungan dan
tanpa dapat dipercaya kebenarannya berakibat dapat mempengaruhi atau menyebabkan orang lain bertindak
atau berbuat;
3.
Suatu kerugian yang timbul sebagai akibat
diketahui keterangan atau penyajian yang salah (salah pernyataan), penyembunyian fakta material, atau
penyajian yang ceroboh/tanpa perhitungan yang mempengaruhi orang lain untuk berbuat atau bertindak
yang
merugikannya.
merugikannya.
E.
PERHITUNGAN (HISAB) DAN PEMBALASAN :
F.
PEMULIHAN NAMA BAIK : Nama baik merupakan tujuan utama orang
hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang menajaga dengan
hati-hati agar namanya baik. Lebih-lebih jika ia menjadi teladan bagi
orang/tetangga disekitarnya adalah suatu kebanggaan batin yang tak ternilai
harganya. Penjagaan nama baik erat hubungannya dengan tingkah laku atau
perbuatan. Atau boleh dikatakan bama baik atau tidak baik ini adalah tingkah
laku atau perbuatannya. Yang dimaksud dengan tingkah laku dan perbuatan itu,
antara lain cara berbahasa, cara bergaul, sopan santun, disiplin pribadi, cara
menghadapi orang, perbuatn-perbuatan yang dihalalkan agama dan sebagainya. Pada
hakekatnya pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala
kesalahannya; bahwa apa yang diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau
tidak sesuai dengan ahlak yang baik. Untuk memulihkan nama baik manusia harus
tobat atau minta maaf. Tobat dan minta maaf tidak hanya dibibir, melainkan harus
bertingkah laku yang sopan, ramah, berbua darma dengan memberikan kebajikan dan
pertolongan kepaa sesama hidup yang perlu ditolong dengan penuh kasih sayang ,
tanpa pamrin, takwa terhadap Tuhan dan mempunyai sikap rela, tawakal, jujur,
adil dan budi luhur selalu dipupuk.
G.
PEMBALASAN : Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain.
Reaksi itu dapat berupa perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah
laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang. Pembalasan disebabkan oleh adanya
pergaulan. Pergaulan yang bersahabat mendapat balasan yang bersahabat. Sebaliknya
pergaulan yagn penuh kecurigaan menimbulkan balasan yang tidak bersahabat pula.
Pada dasarnya, manusia adalah mahluk moral dan mahluk sosial. Dalam bergaul
manusia harus mematuhi norma-norma untuk mewujudkan moral itu. Bila manusia
berbuat amoral, lingkunganlah yang menyebabkannya. Perbuatan amoral pada
hakekatnya adalah perbuatan yang melanggar atau memperkosa hak dan kewajiban
manusia. Oleh karena itu manusia tidak menghendaki hak dan kewajibannya
dilanggar atau diperkosa, maka manusia berusaha mempertahankan hak dan
kewajibannya itu. Mempertahankan hak dan kewajiban itu adalah pembalasan.
4.
MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP :
A.
Pengertian Pandangan Hidup Dan Ideology
Setiap manusia mempunyai pandangan
hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati karena ia menentukan masa depan
seseorang. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan
pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan
itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut
waktu dan tempat hidupnya. Dengan demikian pandangan hidup itu bukanlah timbul
seketika atau dalam waktu yang singkat saja, melainkan melalui proses waktu
yang lama dan terus menerus, sehingga hasil pemikiran itu dapat diuji
kenyataannya. Hasil pemikiran itu dapat diterima oleh akal, sehingga diakui
kebenarannya. Atas dasar itu manusia menerima hasil pemikiran itu sebagai
pegangan, pedoman, arahan, atau petunjuk yang disebut pandangan hidup.
Pandangan hidup berdasarkan asalnya yang tersiri dari 3 macam :
1.
Pandangan
hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
2.
Pandangan
hidup yang berupa ideology yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang
terdapat pada suatu Negara.
3.
Pandangan
hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya. Apabila pandangan hidup itu diterima
oleh sekelompok orang sebagai pendukung suatu organisasi, maka panandangan
hidup itu disebutideology. Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai unsur-unsur
yaitu : cita-cita, kebajikan, usaha, keyakinan/kepercayaan. Cita-cita ialah apa
yang diinginkan yang mungkin dapat dicapai dengan usaha atau perjuangan. Tujuan
yang hendak dicapai ialah kebajikan, yaitu segala hal yang baik yang membuat
manusia makmur, bahagia, damai, tentram. Usaha atau perjuangan adalah kerja
keras yang dilandasi keyakinan/kepercayaan. Keyakinan/kepercayaan diukur dengan
kemampuan akal, kemampuan jasmana, dan kepercayaan kepada Tuhan.
B.
Cita-cita :
Menurut kamus umum bahasa Indonesia
cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Baik
keinginan, harapan, maupun tujuan merupakan apa yang mau diperoleh seseorang
pada masa mendatang. Dengan demikian cita-cita merupakan pandangan masa depan,
merupakan pandangan hidup yang akan dating. Pada umumnya
cita-cita merupakan semacam garis linier yang makin lama makin tinggi, dengan perkataan lain : cita-cita merupakan keinginan, harapan, dan tujuan manusia yang makin tinggi tingkatannya. Apabila cita-cita itu tidak mungkin atau belum mungkin terpenuhi, maka cita-cita itu disebut angan-angan. Disini persyaratan dan kemampuan tidak/belum dipenuhi sehingga usaha untuk mewujudkan cita-cita itu tidak mungkin dilakukan. Antara masa sekarang yang merupakan realita dengan masa yang akan dating sebagai ide atau cita-cita terdapat jarak waktu. Dapatkan seseorang mencapai apa yang dicita-citakannya tergantung dari 3 faktor; pertama factor manusia yang memiliki cita-cita, kedua kondisi yang dihadapi selama mencapai apa yang dicita-citakannya dan ketiga seberapa tinggikah cita-cita yang hendak dicapai.
cita-cita merupakan semacam garis linier yang makin lama makin tinggi, dengan perkataan lain : cita-cita merupakan keinginan, harapan, dan tujuan manusia yang makin tinggi tingkatannya. Apabila cita-cita itu tidak mungkin atau belum mungkin terpenuhi, maka cita-cita itu disebut angan-angan. Disini persyaratan dan kemampuan tidak/belum dipenuhi sehingga usaha untuk mewujudkan cita-cita itu tidak mungkin dilakukan. Antara masa sekarang yang merupakan realita dengan masa yang akan dating sebagai ide atau cita-cita terdapat jarak waktu. Dapatkan seseorang mencapai apa yang dicita-citakannya tergantung dari 3 faktor; pertama factor manusia yang memiliki cita-cita, kedua kondisi yang dihadapi selama mencapai apa yang dicita-citakannya dan ketiga seberapa tinggikah cita-cita yang hendak dicapai.
C.
KEBAJIKAN : Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan
kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yagn sesuai
dengan norma-norma agama dan etika. Manusia berbuat baik, karena menurut
kodratnya manusia itu baik, mahluk bermoral. Atas dorongan suara hatinya
manusia cenderung berbuat baik.. Sebagai mahluk pribadi, manuda dapat menentukan sendiri apa yang baik
dan apa yang buruk. Baik dan buruk itu ditentukan oleh suara hati. Suara hati
adalah semacam bisikan didalam hati yang mendesak seseorang, untuk menimbang
dan menentukan baik buruknya suatu perbuatan, tindakan atau tingkah laku. Jadi
suara hati dapat merupakan hakin untuk diri sendiri. Suara hati selalu memilik
yang baik, sebab itu ia selalu mendesak orang untuk berbuat yang baik bagi
dirinya. Oleh karena itu, kalau seseorang berbuat sesuatu sesuai dengan bisikan
hatinya, maka orang tersebut perbuatannya pasti baik. Jadi berbuat dan
bertindak menurut suara hati, maka tindakan itu adalah baik. Jadi baik atau
buruk itu dilihat menurut suara hati sendiri. Meskipun demikian harus dinilai
dan diukur menurut suatu atau pendapat umum. Jadi kebajikan adalah perbuatan yang
sesuai dengan suara hati kita, suara hati masyarakat dan hukum Tuhan. Kebajikan
manusia nyata dan dapat dirasakan dalam tingkah lakunya, karena tingkah laku
bersumber pada pandangan hidup, maka setiap orang memiliki tingkah laku
sendiri-sendiri, sehingga tingkah laku setiap orang berbeda-beda. Faktor-faktor
yang mempengaruhi tingkah laku seseorang adalah: factor pembawaan, factor
lingkungan dan pengalaman.
D.
Usaha/Perjuangan : Usaha /perjuangan adalah kerja keras
untuk mewujudkan cita-cita. Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otak/ilmu
maupun denan tenaga/jasmani, atau dengan kedua-duanya. Kerja keras pada
dasarnya menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat manusia. Untuk bekerja
keras manusia dibatasi oleh kemampuan, karena kemampuan terbatas timbul
perbedaan tingkat kemakmuran antara manusia satu dan manusia lainnya.
E.
Keyakinan Dan Kepercayaan : Keyakinan/kepercayaan yang menjadi
dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan. Menurut
Prof.Dr.Harun Nasution, ada 3 aliran filsafat yaitu· Aliran naturalisme; hidup
manusia itu dihubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi.
Kekuatan gaib itu dari nature, dan itu dari Tuhan. Tetapi yang tidak percaya
pada Tuhan, nature itulah yang tertinggi. Aliran naturalisme berisikan
spekulasi mungkin ada Tuhan mungkin juga tidak ada. Aliran intelektualisme; dasar aliran
ini adalah logika/akal. Manusia mengutamakan akal. Dengan akal manusia
berpikir, mana yang benar menurut akal itulah yang baik, walaupun bertentangan
dengan kekuatan hati nurani. Manusia yakin bahwa dengan kekuatan piker (akal)
kebajikan itu dapat dicapai dengan sukses. Dengan akal diciptakan teknologi,
teknologi adalah alat Bantu mencapai kebajikan yang maksimal, walaupun mungkin
teknologi memberi akibat yang bertentangan dengan akal. Apabila aliran ini
dihubungkan dengan pandangan hidup, maka keyakinan manusia itu bermula dari
akal. Jadi pandangan hidup ini dilandasi oleh keyakinan kebenaran yang diterima
akal.Benar menurut akal itulah yang baik. Manusia yakin bahwa kebajikan hanya
dapat diperoleh dengan akal (ilmu dan teknologi). Pandangan hidup ini disebut
liberalisme. Kebebasan akal menimbulkan kebebasan bertingkah laku dan berbuat,
walaupun tingkah lakudan perbuatannya itu bertentangan dengan hati nurani. Kebebasan
akal lebih ditekankan pada setiap individu. Karena itu individu yang berakal
(berilmu dan berteknologi) dapat menguasai individu yang berpikir rendah
(bodoh)· Aliran gabungan. Dasar aliran ini idalah kekuatan gaib dan juga akal.
Kekuatan gaib artinya kekuatan yang berasal dari Tuhan, percaya adanya Tuhan
sebagai dasar keyakinan. Sedangkan akal adalah dasar kebudayaan, yang
menentukan benar tidaknya sesuatu. Segala sesuatu dinilai dengan akal, baik
sebagai logika berpikir maupun sebagai rasa (hati nurani). Jadi apa yang benar
menurut logika berpikir juga dapat diterima oleh hati nurani. Apabial aliran
ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka akan timbil dua kemungkinan
pandangan hidup. Apabila keyakinan lebih berat didasarkan pada logika berpikir,
sedangkan hati nurani dinomorduakan, kekuatan gaib dari Tuhan diakui adanya
tetapi tidak menentukan, dan logika berpikir tidak ditekankan pada logika
berpikir individu, melainkan logika berpikir kolektif (masyarakat), pandangan
hidup ini disebut sosialisme. Apabila dasar keyakinan itu kekuatan gaib dari
Tuhan dan akal, kedua-duanya mendasari keyakinan secara berimbang, akan dalam
arti baik sebagia logika berpikir maupun sebagai daya rasa (hati nurani),
logika berpikir baik secara individual maupun secara kolektif panangan hidup
ini disebut sosialisme-religius. Kebajikan yang dikehendaki adalah kebajikan
menurut logika berpikir dan dapat diterima oleh hati nurani, semuanya itu
berkat karunia Tuhan.
F.
Langkah-Langkah Berpandangan Hidup Yang Baik :
Manusia
pasti mempunyai pandangan hidup walau bagaimanapun bentuknya. Bagaimana kita memperlakukan
pandangan hidup itu tergantung pada orang yang bersangkutan. Ada yang memperlakukan
pandangan hidup itu sebagai sarana mencapaitujuan dan ada pula yang
memperlakukan sebagai sarana kesejahteraan, ketenteraman dan sebagainya. Maka
kita seharusnya mempunyai langkah-langkah berpandangan hidup ini. Karenahanya
dengan mempunyai langkah-langkah itulah kita dapat memperlakukan pandanganhidup
sebagai sarana mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik. Maka dari itu di
bawah ini beberapa langkah-langkah dalam berpandangan hidup yang baik,
sebagat berikut:
1.
Mengenal.
Mengenal ini merupakan suatu kodrat bagi manusia yaitu
merupakan tahap pertamadan setiap aktivitas
hidupnya yang dalam hal ini mengenal apa itu pandangan hidup.Tentunya kita
yakin dan sadar bahwa setiap manusia itu pasti mempunyai pandangan hidup.
2.
Mengerti
Tahap
kedua untuk berpandangan hidup yang balk adalah mengcrti. Mengerti di
sinidimaksudkan mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri. Bila dalam
bernegara kita berpandangan pada
Pancasila, maka dalam berpandangan hidup pada Pancasila kitahendaknya mengerti apa Pancasila dan bagairnana
mengatur kehidupan bernegara. Begitu juga bagi yang berpandangan hidup
pada agama islam, hendaknya kita mengerti apa itu AlQur’an, hadits dan
ijmak itu dan bagaimana ketiganya itu mcngatur kehidupan baik di dunianiaupun
di akherat. Selain itu juga kita mengerti untuk apa dan dan mana Al Qur’an,
hadits,dan ijmak itu. Sehingga dengan demikian mempunyai suatu konsep
pengrrtian tentang pandangan hidup Islam itu.
3.
Menghayati
Langkah
selanjutnya setelah mengerti pandangan hidup adalah menghayati pandanganhidup itu. Dengan menghayati pandangan hidup kita
mcniperoleh ganibaran yang tepat dan benar mengenai pandangan hidup
itu sendiri.Mcnghayati di sini dapat
diibaratkan menghayati nilai-nilai yang terkandungdidalamnya, yaitu
dengan memperluas dan memperdalam pengetahuan mengenai pandanganhidup itu
scndiri. Dengan menganalisa dan bertanya kepada orang yang lebih mampu
dalam pemahaman pandangan hidup.
4.
Meyakini
Setelah
mengetahui kcbenaran dan validitasnya, baik secara kemanusiaan, maupunditinjau
dan segi kemasyarakatan maupun bernegara dan dan kehidupan di akherat,
makahcndaknya kita menyakini pandangan hidup yang telah kita hayati itu.
Meyakini memerupakan suatu hal untuk cenderung memperoleh suatu
kcpasiian sehingga dapat mencapaisuatu tujuan hidupnya.Dengan yakin (meyakini) berarti secara langsung ada penerimaan yang
ikhlasterhadap pandangan hidup itu.
Adanya sikap menerima secara ikhlas ini maka adakecenderungan untuk selalu
brrpedoman kepadanya dalam segala tingkah laku dantindakannya atau
setidak-tidaknya tingkah laku dan tindak-tanduknya scialu dipengaruhi
oleh pandangan hidup yang diyakininya.
5.
Mengabdi
Pengabdian
merupakan snatu hal yang pcnting dalani mcnghayati dan mcyakinisesuatu yang telah dibcnarkan dan ditenima baik
oleh dirinya lebih – lebih oleh orang lain.Dengan mengabdi maka kita
akan merasakan manfaatnya. Sedang perwujudan manfaatmengabdi ini dapat
dirasakan oleh prihadi kita sendiri. Dan mengabdi itu sendiri bisaterwujud di masa masih hidup dan atau sesudah
meninggal yaitu di alam akherat. Dampak berpandangan hidup
Islam yang antara lain yaitu mengabdi kepada orang kedua orang tua.Jadi bila
kita sudah mengenal, mengerti, menghayati dan meyakini pandangan hidupini, maka
selayaknya disertai dengan pengabdian Dan pengabdian maka hendaknya
dijadikan pakaiannya baik dalam waktu tenteram lebih-lebih bila menghadapi
hambatan dan tantangan.
6.
MengamankanProses mengamankan mi merupakan langkah terakhir.
Tidak mungkin atau sedikitkemungkinan bila belum mendalami langkah
sebelumnya lalu akan ada proses mengamankanini.
Langkah-langkah terakhir ini merupakan langkah yang terberat dan benar-benar membutuhkan iman yang teguh dan kebenaran dalam
menanggulangi segala sesuatu demitetap tegaknya pandangan hidup itu.
Misalnya seorang yang beragama Islam dan berpegang teguh
kepada pandanganhidupnya, lain suatu
ketika dia dicela baik secara langsung ataupun secara tidak Iangsung,maka jelas
dia tak menenima celaan itu. Bahkan bila ada orang yang ingin merusak
atau bahkan ingin memusnahkan agama Islam baik terang-terangan ataupun
secara diam-diam,sudah tentu dan sudah selayaknya bila kita mengadakan tindakan
terhadap segala sesuatuyang menjadi pengganggu. Dengan kata lain para pengikut
pandangan hidup Islam akan bertindak
untuk mengamankan terhadap segala tindakan yang bermaksud atau inginmengganggu
salah satu diantara pandangan hidup itu, pasti ditindak selain oleh Allah
kelak juga oleh para pengikut Islam itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
keserasian/http://sobatbaru.blogspot.com/2008/05/pengertian-penderitaan.htmlhttp://risky17a.blogspot.com/2011/06/pengertian-siksaan.htmlhttp://sisyfasyfa4.blogspot.com/2011/06/hubungan-penderitaan-dan-perjuangan.htmlhttp://okithofaanugrah.blogspot.com/2010/11/pengertian-keadilan.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/Keadilan_sosial
http://indonesia.siutao.com/tetesan/kejujuran.php
1. Manusia dan Tanggungjawab :
A.
Pengertian tanggung jawab :
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya
yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tangung jawab juga berarti berbuat
sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
B.
Macam-macam tanggung jawab :
1.
Tanggung
jawab terhadap diri sendiri
Tanggug jawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi.
Tanggug jawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi.
2.
Tanggung
jawab terhadap keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suami-istri, ayah-ibu dan anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan.
Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suami-istri, ayah-ibu dan anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan.
3.
Tanggung
jawab terhadap Masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai mahluk sosial.
Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai mahluk sosial.
4.
Tanggung
jawab kepada Bangsa / Negara
Suatu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, tiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara.
Suatu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, tiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara.
5.
Tanggung jawab terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab langsang terhadap Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukuman-hukuman Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama.
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab langsang terhadap Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukuman-hukuman Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama.
C . pengabdian dan
pengorbanan : perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga
sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, honnat, atau satu ikatan dan
semua itu dilakukan dengan ikhlas. Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian
2
. Manusia dan kegelisahan :
A.
Pengertian
kegelisahan : tidak tenteram hatinya, selalu
merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan
menipakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun
perbuatannya, merasa kawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar
ataupun dalam kecemasan.
B.
Sebab-sebab orang gelisah : Apabila
kita kaji, sebab-sebab orang gelisah adalah karena pada hakekatnya orang takut
kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman
dari luar maupun dari dalam.
C.
Usaha-usaha mengatasi
kegelisahan : Mengatasi kegelisahan ini pertama-tama hams mulai dari diri kita
sendiri, yaitu kita hams bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat
berpikir tenang, sehingga segala kesulitan dapat kita atasi.
D.
Keterasingan : bagian hidup
manusia. Sebentar atau lama orang pemah mengalami hidup dalam keterasingan,
sudah tentu dengan sebab dan kadar yang berbeda satu sama lain.
E.
Kesepian : merasa sunyi atau
lengang, tidak berteman. Setiap orang pemah mengalami kesepian, karena kesepian
bagian hidup manusia, lama rasa sepi itu bergantung kepada mental orang dan
kasus penyebabnya.
F.
Ketidakpastian : keadaan yang
tidak pasti, tidak tentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, keadaan tanpa
arah yang jelas, keadaan tanpa asal-usul yang jelas. Itu semua adalah akibat
pikirannya tidak dapat konsentrasi. Ketidak konsentrasian disebabkan oleh berbagai
sebab, yang jelas pikirannya kacau.
G.
Usaha-usaha mengaatasi
ketidakpastian : Orang yang tidak dapat berpikir dengan baik, atau kacau
pikirannya ada bermacam-macam penyebabnya. Untuk dapat menyembuhkan keadaan itu
bergantung kepada mental si penderita. Andaikata penyebab sudah diketahui,
kemungkinan juga tidak dapat sembuh. Bila hal itu terjadi, maim jalan yang
paling baik bagi penderita ialah diajak atau pergi sendiri ke psikolog
3.Manusia
dan harapan :
A. pengertian harapan : Setiap
manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan,berarti manusia itu mati
dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan
B. apa sebab
manusia mempunyai hharapan ; karena manusia
menginginkan sesuatu yang di harapkan bisa di dapatkan dan terkabul
C. Pengertian doa
: penyerahan
bukan tuntutan. Kita telah berusaha tetapi gagal. Kita telah meminta
pertolongan makhluk tetapi itu juga gagal. Apa lagi pilihan yang masih ada
kecuali menyerahkan segala urusan kepada Tuhan yang di Tangan-Nya terletak
segala perkara
DAFTAR
PUSTAKA